Skip to main content

3 Perbedaan Tes Kraepelin dan Tes Pauli yang jarang diketahui

Penajam.Com- Jika kita menilik kedalam dunia psikologi terlebih dalam ilmu psikologi maka akan kita temukan beraneka ragam tes dalam layanan psikotes yang dapat dilakukan untuk mengukur atau mengetahui kemampuan seseorang secara individu maupun untuk mengetahui apa yang sedang dialaminya. Dalam dunia psikologi dapat diambil tes psikologi seperti tes pauli dan kraepelin. Kedua tes ini biasanya digunakan oleh Perusahaan-perusahaan besar dalam perekrutan pegawainya. Tentu saja kedua tes tersebut berbeda satu sama lainnya. Berikut ini adalah penjelasan untuk kedua jenis tes tersebut dan biasanya bagian personalia atau HRD di Perusahaan Besar seperti BUMN maupun Perusahaan Swasta serta dunia Perbankan serta perusahaan lainnya menggunakan kedua jenis tes ini untuk merekrut pegawai sesuai dengan kebutuhan perusahaan dengan menyesuaikan kompetensi para pelamarnya. Berikut ini adalah 3 Perbedaan Tes Kraepelin dan Tes Pauli yang jarang diketahui.
3 Perbedaan Tes Kraepelin dan Tes Pauli yang jarang diketahui

Perbedaan kedua tes berdasakan pengertiannya

Perbedaan mendasar dari kedua jenis tes ini dapat kita ketahui dan pahami yaitu berdasarkan pengertian, maksud serta tujuan apa yang akan didapat dengan melakukan kedua tes tersebut. Tes pauli merupakan salah satu bentuk tes yang banyak dilakukan dan populer terutama untuk proses rekrutmen karyawan. Dalam sejarahnya tes pauli ditemukan oleh Richard Pauli pada tahun 1938. Tes pauli ini merupakan salah satu metode penelitian psikologi yang cara mengerjakannya dengan memberikan jawaban atas soal yang telah diberikan. Sedangkan tes Kraepelin merupaka hasil temuan dari Emil Kraepelin dan lebih dahulu muncul daripada tes Pauli. Kedua jenis tes psikologi ini menuntut orang yang mengerjakannya untuk melakukannya secara cepat.

Elemen yang diukur

Jika dilihat dari sisi elemen yang diukur, maka kedua jenis tes ini pada dasarnya tidak terlalu banyak perbedaan yang mencolok. Kedua jenis tes ini biasa digunakan untuk mengukur beberapa elemen seperti produktivitas pekerjaan, keuletan pekerjaan, konsistensi pekerjaan, daya tahan terhadapa pekerjaan dan bagaimana sikap yang seharusnya dilakukan pada saat terjadi tekanan dalam pekerjaan, ketelitian dan kecepatan dalam mengerjakan tugas yang diberikan, bagaimana mengendalikan emosi pada saat bekerja, bagaimana sikap dalam bekerja dan bagaimana cara menyesuaikan diri dengan lingkungan sekitarnya. Dengan menggunakan kedua tes ini maka perusahaan atau orang yang ingin mengetahui karyawan yang ingin direkrut akan tahu seberapa kuat karyawan yang akan direkrut serta jenis pekerjaan apa saja yang cocok untuk calon karyawan tersebut.

Cara pengerjaan
Selain perbedaan yang telah disebutkan diatas, ternyata dari cara mengerjakannya kedua jenis tes psikologi populer ini memiliki perbedaan. Jika pada tes pauli, penjumlahan angka dilakukan mulai dari atas menuju kebawah yang dilanjutkan dengan instruksi dengan aba-aba kepada peserta untuk membuat garis sebagai akhir dari pengerjaan jumlah dan langsung memulai kembali dengan menjumlah angka pada urutan selanjutnya. Sedangkan durasi yang akan diberikan untuk mengerjakan tes ini yaitu sekitar 60 menit dengan beberapa kali jeda isntruksi pada masa tertentu. Agar lulus dalam mengerjakan tes jenis ini anda dapat melakukan beberapa tips sederhana sehingga hasilnya menjadi maksimal.

Namun berbeda dengan tes pauli diatas, maka pada tes kraepelin proses penjumlahan dilakukan dari posisi awal dibawah menuju keatas. Menggunakan interval waktu tertentu dengan aba-aba untuk berpindah dari kolom pengerjaan terakhir menuju kolom baru dan melanjutkan lagi untuk menghitung. Dari durasi waktu yang diperlukan untuk mengerjakan tes kraepelin ini cukup singkat dan berbeda lumayan jauh jika dibandingkan dengan tes pauli yaitu hanya memakan waktu sekitar 10 hingga 15 menit saja. Sebagai tambahan bahwa dalam tes kraepelin ini tidak ada penambahan lembar kerja ketika kita sudah melaksanakan atau menyelesaikan semua soal tes. Sedangkan pada tes pauli lembar kerja dapat ditambahkan sesuai dengan kebutuhan.

Demikianlah beberapa penjelasan sederhana namun jarang diketahui oleh kita mengenai perbedaan tes pauli dengan tes kraepelin. Semoga bermanfaat dan dapat menambah wawasan kita mengenai ilmu psikologi ini.
Comment Policy: Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini. Komentar yang berisi tautan tidak akan ditampilkan sebelum disetujui.
Buka Komentar
Tutup Komentar