Skip to main content

Cerita Motivasi-Kisah Bandar Narkoba Taubat

Penajam.Com - Bismillah. Cerita ini adalah salah satu kisah nyata yang pernah penulis dengar langsung dari pelaku beberapa tahun lalu. Mari kita ambil hikmah dibalik cerita tersebut. Penulis berharap ada banyak manusia yang tersadar bahwa hidup ini sekali dan harus lebih banyak memberikan arti bagi siapapun juga. Sehingga apapun pelajaran dari kita dan orang lain adalah pelajaran berharga dan dapat memotivasi kita agar kita selalu dan senantiasa bersemangat untuk berbuat lebih baik lagi.


Kisah nyata ini penulis dapatkan langsung dari seorang penjual es dawet di suatu kota di Kalimantan Timur. Persis kejadiannya antara tahun 2008-2009. Namun disini penulis tidak akan menyebutkan namanya hanya akan ditulis "paklik" saja karena beliau memang berasal dari pulau Jawa.

Alkisah sewaktu penulis bekerja di salah satu perusahaan pembiayaan kendaraan bermotor (leasing). Pada saat itu penulis adalah seorang pegawai bagian penagihan (collector). Pekerjaan biasanya berkeliling mencari tagihan yang menunggak ataupun yang ingin diambilkan tagihannya sebelum atau pada saat jatuh tempo. Lelah namun banyak pengalaman baik dan buruk yang didapatkan.

Pada suatu hari penulis berkeliling dan melihat penjual es dawet yang mangkal disekitaran sebuah Mall besar. Karena tertarik dan kebetulan ingin beristirahat sejenak, maka penulis pun menghentikan motor didekat penjual es dawet tersebut. Paklik penjual es dawet tersebut menyambut penulis dengan ramah. Lalu kami pun tanpa terasa berbincang-bincang ringan dan bertukar pengalaman.

Menariknya penjual dawet tersebut bercerita masa lalu beliau sebelum berjualan es dawet. Paklik penjual dawet adalah salah satu buronan pada saat itu (note: pada saat tulisan ini dibuat Wallahua'alam penulis tidak tahu keadaannya bagaimana). Beliau bercerita bahwa beliau buron salah satu kasus, karena yang melakukan kejahatan tersebut berdua dan temannya. Paklik penjual es dawet tersebut kabur ke Pulau Kalimantan dan meninggalkan keluarganya. Lalu melakukan pekerjaan lainnya hingga berjualan es dawet.

Paklik tersebut bercerita bahwa pernah melakukan banyak melakukan hal-hal negatif seperti kejahatan dan meninggalkan perintah Allah di masa mudanya. Namun pada saat bercerita dengan penulis paklik tersebut sudah menyatakan taubatnya. Paklik bercerita bagaimana ia menjadi seorang ge**o untuk bertahan hidup sekaligus pemakai wanita-wanita yang dikuasainya. Jika hanya melakukan kelakuan negatif seperti berjudi atau mabuk-mabukan beliau biasa saja melakukannya. Penulis pada saat paklik tersebut bercerita memperhatikan sekitar tangan dan lengannya yang banyak dihiasi tato.

Setelah bercerita mengenai masa mudanya dan masa lalunya iapun berpesan kepada penulis. Kurang lebih begini pesannya. " Mas walaupun saya ini dulunya penjahat tapi saya tidak mau memiliki keturunan yang sama, makanya saya ingin berubah". Beliaupun bercerita bahwa sejahat-jahatnya manusia pasti tidak ingin memiliki keturunan yang jahat pula. Lalu ia juga bercerita bahwa anaknya biasa ke masjid untuk menunaikan sholat dan mengaji. Beliau di Kalimantan ini bersama keluarga baru dengan kehidupan yang baru.

Inilah pelajaran yang dapat kita ambil, bahwa ketika kita dahulunya banyak melakukan hal-hal negatif namun bukan berarti kita tidak bisa bertaubat dari kesalahan-kesalahan tersebut. Walaupun dahulunya kita adalah orang "jahat" dan selalu berbuat "kejelekan" pasti hati kecil kita ingin berbuat baik juga. Semoga kita semua diberikan hidayah dan jalan menuju taubat nasuha yaitu taubat yang sesungguhnya. Semoga bermanfaat dan menjadikan kita yang membaca mendapatkan motivasi agar bisa berbuat baik dan lebih baik lagi. Silahkan di Share cerita ini di media sosial anda jika memang dapat memberikan manfaat lebih dan motivasi lebih bagi orang lain. Terima kasih.
Comment Policy: Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini. Komentar yang berisi tautan tidak akan ditampilkan sebelum disetujui.
Buka Komentar
Tutup Komentar