Skip to main content

Fakta vs mitos buah rambutan. Berikut penjelasannya.

Penajam.Com | Bismillah. Rambutan adalah buah yang sangat populer di Indonesia, terutama saat musimnya tiba. Buah ini memiliki kulit yang berambut dan berwarna merah, serta daging buah yang putih dan manis. Namun, di balik kelezatan dan kesehatan buah rambutan, ada beberapa mitos yang beredar di masyarakat tentang buah ini. Apakah Anda pernah mendengar mitos-mitos tersebut? Mari kita cek kebenarannya bersama-sama.

Fakta vs mitos buah rambutan. Berikut penjelasannya.

Mitos 1: Makan buah rambutan bikin batuk

Fakta: Tidak benar. Makan buah rambutan tidak menyebabkan batuk, kecuali jika Anda alergi terhadap buah ini atau mengonsumsinya secara berlebihan. Batuk adalah reaksi tubuh untuk membersihkan saluran pernapasan dari lendir atau benda asing. Jadi, batuk bisa disebabkan oleh banyak faktor, seperti infeksi, iritasi, asma, alergi, atau polusi udara. Buah rambutan sendiri mengandung vitamin C yang baik untuk meningkatkan daya tahan tubuh dan mencegah infeksi.

Mitos 2: Biji rambutan bisa menyembuhkan diabetes

Fakta: Tidak benar. Biji rambutan memang mengandung senyawa flavonoid yang memiliki efek antioksidan dan antiinflamasi. Namun, belum ada penelitian ilmiah yang membuktikan bahwa biji rambutan bisa menyembuhkan diabetes. Diabetes adalah penyakit kronis yang ditandai dengan kadar gula darah yang tinggi akibat gangguan produksi atau kerja insulin. Pengobatan diabetes harus dilakukan dengan pengaturan pola makan, olahraga, dan obat-obatan sesuai resep dokter.

Mitos 3: Kulit rambutan bisa mengusir nyamuk

Fakta: Benar. Kulit rambutan mengandung senyawa geraniol dan saponin yang bersifat sebagai insektisida alami. Senyawa ini bisa mengganggu sistem saraf nyamuk dan membuatnya tidak mau mendekat. Cara menggunakan kulit rambutan untuk mengusir nyamuk adalah dengan membakarnya atau merebusnya dan menyemprotkan air rebusannya ke tempat-tempat yang sering didatangi nyamuk.

Mitos 4: Rambutan bisa membuat gemuk

Fakta: Tidak benar. Rambutan adalah buah yang rendah kalori dan lemak, tetapi tinggi karbohidrat dan serat. Satu buah rambutan ukuran sedang hanya mengandung sekitar 9 kalori dan 0,1 gram lemak, tetapi 2,1 gram karbohidrat dan 0,4 gram serat. Karbohidrat adalah sumber energi utama bagi tubuh, sedangkan serat adalah zat yang membantu pencernaan dan menurunkan kolesterol. Jadi, makan rambutan tidak akan membuat gemuk, asalkan dalam jumlah yang wajar dan seimbang dengan asupan makanan lainnya.

Mitos 5: Rambutan berasal dari Indonesia

Fakta: Tidak benar. Rambutan adalah buah asli Asia Tenggara yang tersebar di beberapa negara seperti Indonesia, Malaysia, Thailand, Filipina, Vietnam, Kamboja, Sri Lanka, India, dan lain-lain. Nama ilmiah pohon rambutan adalah Nephelium lappaceum L., yang termasuk dalam suku Sapindaceae atau saudara leci. Nama "rambutan" sendiri berasal dari kata "rambut" dalam bahasa Indonesia dan bahasa Melayu yang menggambarkan kulit buahnya yang berbulu.

Demikianlah fakta vs mitos buah rambutan yang perlu Anda ketahui. Semoga artikel ini bermanfaat dan menambah wawasan Anda tentang buah yang satu ini. Jangan lupa untuk selalu makan buah-buahan segar untuk kesehatan tubuh Anda. Terima kasih telah membaca blog saya. (dari berbagai sumber).

Comment Policy: Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini. Komentar yang berisi tautan tidak akan ditampilkan sebelum disetujui.
Buka Komentar
Tutup Komentar