Skip to main content

Analisis, peluang dan perhitungan pada bisnis camilan keripik singkong

Penajam.Com | Bismillah. Keripik singkong adalah salah satu camilan yang banyak digemari oleh masyarakat Indonesia. Keripik singkong memiliki rasa yang gurih, renyah dan beragam. Selain itu, keripik singkong juga mudah dibuat dan memiliki bahan baku yang murah dan melimpah, yaitu singkong.

Analisis, peluang dan perhitungan pada bisnis camilan keripik singkong

Bisnis camilan keripik singkong memiliki prospek yang cukup menjanjikan dan bagi orang lebih banyak berada di rumah dan mencari camilan untuk mengisi waktu luang. Selain itu, bisnis camilan keripik singkong juga memiliki peluang pasar yang luas, baik di dalam maupun luar negeri. Selain itu dapat dipasarkan secara online maupun offline. 

Untuk memulai bisnis camilan keripik singkong, ada beberapa hal yang perlu dianalisis, seperti:

  • Analisis pasar: mencari tahu siapa target pasar, apa kebutuhan dan preferensi mereka, siapa pesaing dan bagaimana strategi pemasaran yang tepat.
  • Analisis produk: menentukan jenis, rasa, kemasan dan harga produk yang sesuai dengan pasar dan pesaing.
  • Analisis produksi: menentukan bahan baku, alat dan mesin, proses produksi, standar kualitas dan kapasitas produksi yang dibutuhkan.
  • Analisis keuangan: menghitung modal awal, biaya produksi, biaya operasional, pendapatan dan laba yang diharapkan.

Berikut adalah contoh perhitungan sederhana untuk bisnis camilan keripik singkong:

  • Modal awal: Rp 10.000.000 (terdiri dari Rp 5.000.000 untuk pembelian alat dan mesin, Rp 3.000.000 untuk pembelian bahan baku awal dan Rp 2.000.000 untuk biaya lainnya seperti izin usaha, kemasan dan label).
  • Biaya produksi per hari: Rp 500.000 (terdiri dari Rp 300.000 untuk bahan baku seperti singkong, minyak goreng, bumbu dan bahan tambahan lainnya, Rp 100.000 untuk biaya listrik, air dan gas, dan Rp 100.000 untuk biaya tenaga kerja).
  • Biaya operasional per bulan: Rp 1.000.000 (terdiri dari Rp 500.000 untuk sewa tempat usaha dan Rp 500.000 untuk biaya pemasaran seperti iklan online, brosur dan spanduk).
  • Pendapatan per hari: Rp 1.500.000 (dengan asumsi menjual 300 bungkus keripik singkong dengan harga Rp 5.000 per bungkus).
  • Laba per hari: Rp 1.000.000 (dengan mengurangi pendapatan dengan biaya produksi).
  • Laba per bulan: Rp 30.000.000 (dengan mengalikan laba per hari dengan 30 hari).
  • Balik modal: kurang dari 1 bulan (dengan membagi modal awal dengan laba per bulan).

Dari perhitungan di atas, dapat dilihat bahwa bisnis camilan keripik singkong memiliki potensi yang cukup besar untuk menghasilkan keuntungan. Namun, perlu diingat bahwa perhitungan ini hanya bersifat estimasi dan dapat berbeda tergantung pada kondisi riil di lapangan. Oleh karena itu, sebelum memulai bisnis camilan keripik singkong, sebaiknya melakukan riset pasar yang lebih mendalam dan membuat rencana bisnis yang lebih detail dan matang. Ayo mulai bisnis !!! (dari berbagai sumber).

Comment Policy: Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini. Komentar yang berisi tautan tidak akan ditampilkan sebelum disetujui.
Buka Komentar
Tutup Komentar