Skip to main content

Perbedaan Pantun dan Puisi serta contohnya

Penajam.Com | Bismillah. Puisi dan Pantun adalah dua bentuk sastra lama yang masih populer hingga kini. Kedua jenis sastra ini memiliki ciri khas dan tujuan yang berbeda. Puisi adalah bentuk sastra yang berfokus pada perasaan dan emosi penulis, sementara pantun adalah bentuk sastra yang memiliki fungsi sebagai ungkapan perasaan dan juga sebagai media komunikasi.

Perbedaan Pantun dan Puisi serta contohnya

Puisi biasanya terdiri dari baris-baris yang memiliki jumlah syllable yang berbeda, sementara pantun memiliki syarat jumlah syllable yang tetap dalam setiap barisnya. Puisi juga memiliki beberapa jenis, seperti puisi bebas, puisi lirik, puisi epic, dan sebagainya. Sementara pantun memiliki struktur yang lebih kaku, namun lebih mudah dipahami.

Puisi dan pantun dapat diterima oleh masyarakat karena bentuknya yang dapat mengungkapkan perasaan dan emosi penulis. Keduanya juga dapat membantu dalam menyampaikan pesan dan memotivasi pembaca. Puisi dan pantun memiliki potensi yang besar sebagai alat berkomunikasi dan media menyampaikan pesan.

Puisi dan pantun juga memiliki nilai estetika yang tinggi, sehingga sangat cocok untuk dijadikan sebagai hiburan dan sumber inspirasi bagi pembaca. Kedua jenis sastra ini sangatlah penting bagi keberlangsungan budaya dan tradisi. Oleh karena itu, puisi dan pantun harus dijaga dan diteruskan untuk generasi selanjutnya.

Pantun dan puisi adalah dua jenis sastra yang memiliki perbedaan dalam hal bentuk, ritme, dan isi. Berikut adalah beberapa perbedaan antara pantun dan puisi secara spesifik:

  • Bentuk: Pantun memiliki bentuk yang teratur dan kaku, dengan pola bait yang sama untuk setiap barisnya. Sementara puisi memiliki bentuk yang lebih bebas dan tidak terikat pada pola tertentu.
  • Ritme: Pantun memiliki ritme yang jelas dan teratur, dengan ukuran dan jumlah kata yang sama pada setiap barisnya. Sementara puisi memiliki ritme yang lebih bebas, bisa saja memiliki ritme yang berbeda pada setiap barisnya.
  • Isi: Pantun biasanya berisi ungkapan-ungkapan filosofis, moral, atau sosial, sedangkan puisi bisa berisi apa saja, mulai dari perasaan, pemikiran, pengalaman, dan lain-lain.
  • Struktur: Pantun memiliki struktur yang teratur dan sederhana, dengan pola bait yang sama untuk setiap barisnya. Sementara puisi bisa memiliki struktur yang lebih kompleks, dengan beberapa stanza dan baris yang berbeda-beda.
  • Tujuan: Pantun biasanya dibuat untuk mengajarkan nilai-nilai moral atau untuk memperingati acara tertentu. Sementara puisi bisa dibuat untuk mengekspresikan perasaan, pemikiran, atau sebagai bentuk ekspresi diri.

Berikut adalah contoh pantun:

Mentari terbit, burung berkicau

Menyambut hari baru, dengan sukacita

Semerbak bunga, memenuhi udara

Menyegarkan jiwa, dengan warna warni


Berikut adalah contoh puisi:

Langit biru yang menaungi dunia

Di atas bumi yang hijau dan asri

Angin sepoi-sepoi membawa suara

Bunga-bunga yang indah mempercantik


Di tepian sungai yang mengalir tenang

Tumbuh pohon-pohon yang rindang

Di bawah cahaya mentari yang terik

Berkembang biak serangga yang sibuk.


Berikut adalah contoh pantun yang panjang:


Mentari terbit, burung berkicau

Menyambut hari baru, dengan sukacita

Semerbak bunga, memenuhi udara

Menyegarkan jiwa, dengan warna warni


Di hutan belantara, rusa berlari

Mencari makan, dengan cepat dan giat

Daun-daun hijau, bergerak bergoyang

Menari bersama angin, yang berhembus


Di tepian sungai, ikan-ikan berenang

Menikmati air yang jernih dan sejuk

Tanaman hijau, tumbuh subur dan rindang

Menghijaukan bumi, dengan cepat dan indah


Maka marilah kita, menikmati keindahan

Alam yang diciptakan Tuhan, yang Maha Kuasa

Menghargai ciptaan, dengan segenap hati

Menjaga bumi, demi kelestarian


Berikut adalah contoh puisi yang panjang:


Di tengah sawah yang hijau dan luas

Tumbuh pohon-pohon yang rindang dan asri

Angin bertiup, membawa suara desah

Bunga-bunga menari, dalam sinar mentari


Di tepian sungai yang mengalir tenang

Tumbuh pohon-pohon yang rindang dan hijau

Serangga-serangga berkembang biak dan sibuk

Mencari makan, dalam cahaya mentari


Di atas bukit yang tinggi dan subur

Tumbuh pepohonan yang hijau dan rimbun

Angin sepoi-sepoi membawa suara

Bunga-bunga yang indah mempercantik


Di dalam hutan yang gelap dan belantara

Tumbuh pohon-pohon yang besar dan tinggi

Serangga-serangga berkembang biak dan sibuk

Mencari makan, dalam kegelapan


Maka marilah kita, menikmati keindahan

Alam yang diciptakan Tuhan, yang Maha Kuasa

Menghargai ciptaan, dengan segenap hati

Menjaga bumi, demi kelestarian.

Comment Policy: Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini. Komentar yang berisi tautan tidak akan ditampilkan sebelum disetujui.
Buka Komentar
Tutup Komentar